Program hamil RSIA Amanda Cikarang

18 Maret 2017

          Setelah 1 tahun 3 bulan lama pernikahanku tapi belum menunjukkan kehamilan , aku dan suami memutuskan untuk memulai program hamil. Program dimana aku akan berjuang untuk menjemput amanah dari Ilahi. Aku memutuskan program di rsia Amanda Cikarang. Dokter yang menanganiku adalah dokter Hartoyo SPOG.  Aku memutuskan untuk promil di RSIA ini karena jadwal dokter yang hampir tiap hari ada (kecuali Minggu), sehingga kapanpun aku membutuhkan bantuan dokter, aku lebih mudah untuk mengatur jadwal, mengingat aku juga seorang pegawai di sebuah pabrik di cikarang yang waktuku tentu saja banyak dihabiskan di kantor.  

          Bertepatan tgl 18 Maret aku dan suami memasuki rumah sakit tsb. Sama seperti RS lainnya aku pun mendatangi bagian pendaftaran dan langsung aku mendaftarkan ke dokter hartoyo. Setelah antri beberapa lama, akhirnya aku dipanggil untuk tensi dan timbang berat badan. Lalu kemudian menunggu lagi.
          Akhirnya tiba waktuku dipanggil untuk bertemu sang dokter. Setelah menanyakan beberapa hal menyangkut riwayat kesehatan seperti lama menikah, siklus haid, frekuensi berhubungan, akhirnya dokter memutuskan aku untuk USG. Aku pun mulai di usg, dan tidak terdapat kista, mioma, dan bentuk rahim juga normal. Akan tetapi ternyata ditemukan suatu yang membuat dokter menyimpulkan aku ada potensi pcos. Sebelumnya aku sudah banyak membaca megenai pcos ini. Setelah itu, dokter memberikan aku resep obat Floragyn dan Astantin Novel. Setelah itu nanti tgl 28 Maret 2017 aku dijadwalkan datang lagi untuk usg transvaginal. Total biaya yang dikeluarkan untuk promil  18 Maret sekitar 700 ribuan sudah termasuk obat.  Setelah selesai aku dan suami pun langsung pulang.

28 Maret 2017
          Setelah pulang kerja, aku dan suami langsung pergi ke RS Amanda untuk pengecekan transvaginal. Menurutku usg transvaginal tidaklah sakit, hanya sedikit kurang nyaman saja, karena alat yang dimasukkan ke v****a. Tapi semua aku lalui dengan santai. Selama pengecekan hal yang tidak aku harapkan harus terjadi, aku positif pcos, karena sel telurku banyak dan kecil-kecil. Kali ini dokter tidak meresepkan apapun jadi hanya periksa saja. Biaya yang aku habiskan tidak terlalu besar hanya sekitar 200 ribuan saja. Dokter menganjurkan untuk datang lagi di tgl 5 April untuk pengobatan.


5 April 2017
          Di pertemuan kali ini, dokter kemudian meresepkan aku obat-obatan lagi. Semacam obat penyubur, yang diminun selama 10 hari kedepan. Dan kali ini biaya yang dikeluarkan lumayan juga, sekitar 900 ribuan, tapi aku tetap ikhlas menjalani ini semua karena aku sudah menginginkan bayi di rumah tangga kami. Aku hanya berdoa semoga usaha ini akan berhasil. Resep obat yang diberikan untuk 10 hari kedepan.

16 April 2017
          Saatnya pengecekan hasil obat penyubur apakah sudah bekerja atau belum. Kali ini aku usg transvaginal lagi. Dan eng ing eng.... masih belum menunjukkan suatu kabar yang baik karena sel telur hanya kisaran 10mm-13mm, sedangkan untuk pembuahan dibutuhkan sel telur 18mm. Sungguh hatiku sedih, aku hanya diam saja. Sebenarnya pengen menangis tapi malu di depan dokter. Dokter menduga obat belum bekerja optimal karena masalah hormon. Akhirnya aku diminta oleh dokter untuk cek hormon ke lab. Dokter menganjurkan pengecekan di bulan Mei, jika aku sudah datang bulan di bulan Mei, karena jadwal bulananku yang memang di awal bulan Mei. Tapi jika sampai tgl 10 Mei aku belum haid juga dokter memintaku untuk testpack. Sekarang aku hanya menyerahkan semua keputusan dan takdir ku kepada Allah SWT saja. Karena aku yakin Allah sudah mengatur semua akan indah pada waktunya.

Mei 2017
      Masih rutin dengan pengobatan utk sel telurku dan setiap bulannya masih mengkonsumsi obat penyubur kandungan yang sama tapi dengan dosis yang dinaikkan, dan efeknya tentu tdk diragukan lagi membuat mual terutama setelah obat yang namanya metformin 500mg yg harus diminum pagi dan malam hari sudah mulai bekerja. Tapi yah begitulah namanya juga perjuangan demi "debay".  Hingga di juni ketika si "merah"  datang lagi , sungguh terasa menyakitkan.

Juni 2017
      Huft sudah bulan puasa saja , tapi promil masih tetap berlanjut. Tapi di bulan ini ada sedikit senyum sumringah, karena hasil pengecekan telur setelah dosis obat dinaikkan bulan lalu menunjukkan sel telur sudah membesar , ada yang 18mm, 20mm dan 22mm. Dan menurut dokter harusnya sudah tidak menjadi masalah lagi untuk pembuahan. Namun sampai dengan akhir bulan juni ternyata masih tetap datang lagi aja ini tamu bulanan.

Juli 2017
        Berhubung masih gagal jadi debay nya, dokter pun menyarankan utk suami test sperma. Dan hasilnya ternyata sperma suami teratozospermia. Akhirnya suami dan saya diberi terapi obat-obatan selama 3 bulan ke depan.

Oktober 2017
         Setelah 3 bulan tidak ada perkembangan dokter menyarankan utk hsg. Karena ingin mengecek saluran rahim apakah ada kebuntuan (non patent) ataukah normal (patent). Dan banyak yang bilang juga sih kalau sebenarnya hsg sekaligus terapi utk membuka jalan jika ada sumbatan-sumbatan kecil, tapi kurang paham, mungkin bisa ditanyakan ahlinya. Nah kata dokter sih kalau nanti hasilnya patent maka bisa memasuki proses selanjutnya yaitu inseminasi karena pengobatan sudah tidak mampu lagi utk pembuahan , tapi kalau hasil nya non patent berarti kudu datang lagi utk pengecekan lainnya.
         Utk biaya hsg sendiri tiap rs bisa beda-beda. Beberapa hasil browsing dan telp rs di cikarang utk biaya hsg kira-kira sbb (per oktober 2017) :
Rs siloam (Rp 2.500.000)
Rs Mitra Keluarga ( Rp 1.500.000)
Rs Harapan Keluarga Lippo Cikarang (Rp 1.200.000)
Rs Sentra Medica (Rp 575.000)
Dan akhirnya dgn alasan biaya akhirnya memilih ke sentra medica.
       Utk pengalaman hsg sendiri sih sebenarnya sakit ngilu ketika cairan contras masuk. Tapi masih bisa ditahan koq😂😂😂😂😂😂.